Makam : Daeng Manambong, Habib Husin Al-Qadri dan Sultan Abdurrahman Al-Qadri

 Gambar 1
Gambar 1

(Gambar 1) Makam Opu Daeng Manambong. Opu Daeng Manambong merupakan salah satu tokoh yang disegani oleh masyarakat. Ntah darimana asalanya, apakah asli putra daerah ataukah bukan, sebab tak banyak cerita yang saya dapat tentang Opu daeng manambong. Yang pasti baliau juga merupakan salah satu tokoh yang turut membantu menyebarkan agama islam di Kalbar. Hal ini terbukti banyaknya masyarakat yang datang untuk berkunjung. Walaupun tempatnya jauh dari keamaian serta berada didataran yang agak tinggi, namun tak sedikit pengunjung yang datang untuk ziarah, apalagi disaat hari-hari besar.

Gambar 2

(Gambar 2) Keliatan tampak seperti pohon yang sudah rapuh. Konon pohon itu merupakan kayu belian (kayu ulin) bekas untuk menyimpan (pangkher) ayam. Pohon itu berasal dari kayu penumbuk (khentong) yang oleh Daeng ditancapkan untuk mengikat ayamnya. Menurut ceritanya, dulu daeng punya hobi mengadu ayam.
uniknya, Menurut masyarakat setempat, penumbuk tadi lama kelamaan tumbuh besar hingga menjadi sebuah pohon. Karena dianggap punya khasiat tersendiri, akhirnya pohon itu oleh masyarakat diambil sedikit demi sedikit, hingga hampir habis.

Gambar 3

(Gambar 3) Keliatan tampak seperti kolam kecil. Menurut cerita, kolam ini merupakan bekas pemandian para putri Daeng. namun sekarang kolam itu sudah kering, mungkin kurangnya perawatan dari masyarakat.

Gambar 4

(Gambar 4) Merupakan Makam Habib Husin Al-Qadri. Habib Husin Al-Qadri juga merupakan salah satu tokkoh penyebar islam di kalbar, yang kemudian mendirikan kesultanan di Mempawah. Letak makam juga tidak begitu jauh dari makam Daeng.
Diasamping itu, Habib Husin juga merupakan besan dari Daeng Manambong.

Gambar 5


(Gambar 5) Sultan Abdurrahman merupakan putra dari Habib Husin, sekaligus Menantu darei Daeng manambong. Makamnya terletak di Batulayang Pontianak, manenurut ceritanya, dulu beliau hijrah dari mempawah ke Pontianak. Beliau juga Perintis lahirnya nama Kota Pontianak...tentang Sultan Abdurrahman, selengkapnya baca disni

Menuju makam daeng

 Tempat mengikat (pangkher) ayam


4 komentar: