Briptu Norman Kamaru lebih terkenal dari Shahrukh Khan





Kalu kita bicara 2 gadis, Jojo dan Sinta,  mungkin kita akan teringat pada lagu keong racun, yang sempat populer dikarenakan ulah dan aksi iseng lips sync mereka. Hingga akhirnya juga membuat mereka dikenal banyak orang. 
Kini hal serupa terjadi lagi pada seorang Briptu Norman Kamaru, anggota Brimob di Gorontalo, yang mendadak terkenal setelak aksi lips sync dan joget Indianya ala Shahrukh Khan ditayangkan Youtube. Siapakah Briptu Norman Kamaru...?

Briptu Norman Kamaru hanyalah seorang anggota Brimob yang bertugas di Gorontalo. Tak lebih dari itu, namanya nyaris tak terdengar, bahkan untuk seputar Gorontalo pun kurang dikenali. Namun saat ini kondisinya berubah 180 derajat, Norman saat ini bagai selebritis papan atas. Wajahnya muncul di media televisi, media cetak dan media online.

Hal tersebut terjadi karena “pemberontakan” yang dilakukan Norman. Secara sistematis dan terencana Norman berupaya menembus batas, menghalau kebekuan dan kekakuan. Dengan modal kesukaannya pada gaya, joget dan lagu-lagu Shahrukh Khan, satu di antaranya Chaiyya Chaiyya, mulailah Norman merekam aksinya dengan mengunakan kamera HP milik temannya. Norman yang memiliki 65 keping VCD lagu-lagu India tersebut, memang sejak SD begitu meggandrungi irama sungai gangga tersebut.

Aksi Norman mulanya beredar dari HP ke HP di kalangan polisi di Gorontalo, namun tanpa diduga gayanya itu menembus Youtube. Sampai sekitar pukul 17.30, hari Jumat, 8 Maret 2011, video Norman telah diunduh 1.035.359 kali. Sedangkan versi aslinya milik Shahrukh Khan dan Malaika Arora baru diunduh 113.016 kali. Luar biasa, kepupoleran Norman di Yuotube dengan Chaya Chaya-nya jauh melebihi Shahrukh Khan.

Terlepas dari pro dan kontra terhadap aksi Norman, lebih baik dilihat dari sisi positifnya. Karena upaya dan kemampuannya nama Norman melejit, me-nasional, bahkan meng-global. Bahkan Kapolri pun dengan sengaja mendatangkannya ke Jakarta, begitu pula pejabat seperti Gubernur Gorontalo dan sebagainya. Tak ketinggalan stasiun televise nasional pun berlomba-lomba menampilkan aksi Norman, mulai dari acara berita, talk show, music, dan sebagainya. Sudah jelas selain menikmati aspek popularitas, Norman pun bakal dilimpahi materi, bahkan mungkin kontrak dengan produser music atau film.

Sisi positif lainnya dari dampak aksi Norman ialah untuk instansi Polri, menjadi lebih terkesan humanis. Dengan demikian aksi norman berdampak pada pencitraan positif bagi ratusan tibu polisi teman-temannya. Nama kesatuan di mana Norman bertugas, yaitu Brimob juga seolah mendapat pencerahan. Karena Norman berdinas di Gorontalo, dengan sendirinya nama Gorontalo lebih terangkat ke permukaan. Kini orang makin banyak yang mencari informasi, di mana dan seperti apa Gorontalo itu.

Aksi Norman dengan Chaya Chaya-nya begitu menghibur lebih dari seratus juta orang di Indonesia. Masyarakat yang menyaksikan aksinya di situs Youtube sudah melebihi 1 juta orang, karena setiap hari bertambah fantastis bisa diduga bakal melebihi jumlah penduduk Provinsi Gorontalo (sekitar 1 juta jiwa). Nama Gorontalo begitu terangkat. Norman seolah menjadi ikon baru Gorontalo. Kalau saat ini kita menggunakan kata kunci “Gorontalo” pada mesin pencari Google, maka informasi teratas adalah Briptu Norman.

Ya, itulah salah satu euphoria dari perkembangan teknologi informasi, seseorang yang tadinya “bukan siapa-siapa” menjadi seseorang yang “dikenal siapapun”. Begitu fantastis, populeritas Norman pun melampaui Shahrukh Khan, artis yang menjadi idolanya.


Sumber : http://www.kompas.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar